Selasa, 27 Januari 2015

Kesederhanaan

Assalamu'alaikum.



Satu cerita tentang si kaya yang bijaksana. Pak Handoyo namanya. Seorang pengusaha kaya yang selalu mengajarkan keluarganya tentang hidup sederhana. Meski begitu, pergaulan anaknya dengan temannya yang berlatar belakang sama kaya, membuatnya khawatir. Ia takut sang anak akan terpengaruh dengan pemikiran bahwa kekayaan adalah segalanya. Maka, ia mencoba memberi pandangan berbeda kepada putranya yang beranjak dewasa itu.




Saat liburan sekolah tiba, ia mengajak anaknya ke desa untuk melihat pemandangan pedesaan yang jauh berbeda dengan perkotaan. Sang anak melihat hamparan sawah yang luas dan rumah-rumah penduduk yang seukuran garasi rumahnya. Melihat anaknya terkesima, Pak Handoyo lalu berkata : "lihat nak, rumah-rumah ini jauh lebih kecil dari rumah kita, tapi apakah kamu bisa melihat seberapa kaya mereka?." Sang anak mengangguk lalu menjawab : "iya ayah. Kita punya satu anjing mereka punya banyak sapi. Kita punya kolam renang mereka punya sungai yang besar. Kita punya lampu antik di rumah, mereka setiap malam bisa melihat bulan dan bintang."
Sang anak lalu melanjutkan : " oh , tidak hanya itu kekayaan mereka. Saat kita membeli bahan makanan, mereka menanam dan memanen sendiri. Aku punya mainan, mereka punya banyak teman. Kita dilindungi dengan pagar yang tinggi dan kokoh, mereka punya tetangga yang saling menyapa. Kita punya tetangga yang punya anak seumuran denganku tapi aku tidak pernah bertemu mereka. Mungkin kita kaya, tapi hidup bukan tentang semua kekayaan itu."




Sang ayah tersenyum lalu menyimpulkan : " bukan uang yang membuat kita bahagia tapi kesederhanaan yang mereka miliki yang mampu membuat seseorang merasa bahagia. Seperti senyuman, keluarga, solidaritas, keterbatasan, kerja keras dan sosialitas. Hal itulah yang harus kamu pelajari sejak muda."




Kemapanan memang bisa mencukupi kita, namun hidup tidak selalu tentang kemapanan. Jangan lupa untuk terus berbagi dan mengasihi. Hidup akan terasa hampa jika kita hanya memikirkan target kerja dan materi tanpa diimbangi dengan tawa bahagia mereka yang kita sayangi.


" Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya." (Qs. Al-Isra 30 )



Wassalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar