Senin, 25 Mei 2015

Memperluas Rezeki

Yang namanya rezeki itu ternyata bisa diperluas. Caranya bagaimana? Salah satunya adalah dengan silaturahmi. Jadi dijanjikan bahwa mereka yang rajin silaturahmi rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan. Bukan saja kemuliaan umur yang bertambah tapi umurnya itu sendiri juga dipanjangkan.

Silaturahmi itu ternyata bisa memperluas rezeki kita. Menurut salah satu penelitian di Rosseto, AS penduduknya rata-rata panjang umur. Setelah diteliti ternyata bukan karena makanan atau keturunan tetapi karena mereka sering silaturahmi sering bertemu satu sama lain. Orang yang rajin silaturahmi ternyata juga awet muda karena ternyata bertemu sesama manusia itu menyehatkan. Kita boleh saja sering main komputer, main game dan lain sebagainya tapi usahakan lebih seringlah berinteraksi dengan manusia lainnya.

Menurut penelitian juga, orang-orang yang menikah lintas negara itu justru lebih sehat. Karena sesungguhnya manusia itu memang diciptakan untuk saling kenal-mengenal. Semakin kita sering bersilaturahmi semakin luas juga koneksi kita, dengan begitu pintu rezeki terbuka dengan sendirinya.

Ketrampilan observasi

Ketrampilan observasi adalah kemampuan mengamati atau melihat seseorang. Dengan melakukan eye to eye contact kita bisa memberikan perkiraan sifat dan karakter orang yang kita ajak bicara. Seberapa penting kita harus mengetahui sifat dan karakter seseorang? Sangat penting karena jika kita tahu sifat seseorang maka kita akan lebih mudah menyesuaikan gaya bicara kita sehingga kita lebih mudah diterima oleh dia. Jika kita berlawanan maka akan terjadi tolak-menolak sehingga apa yang kita bicarakan tidak akan didengar oleh lawan bicara kita.


Allah SWT sudah memberikan suatu "rule of the game" atau aturan main di dalam struktur tubuh manusia termasuk mata kita. Jika gerakan mata keatas itu menandakan seseorang yang visual. Di tengah menandakan auditorial. Di bawah menandakan seseorang yang kinestetik. Orang-orang visual lebih senang jika dia berbicara dengan seseorang yang visual dengan gambar, video atau apapun yang bisa dilihat oleh dia. Orang-orang auditorial lebih senang jika berbicara dengan penekanan suara. Sementara orang kinestetik lebih mengutamakan pada perasaan walaupun hanya sekedar menepuk pundak dia akan jauh lebih respect dengan kita. Dia tidak terlalu suka dengan bahasa tubuh, dengan apa yang dibicarakan tetapi dia lebih suka dengan sentuhan dan gerakan-gerakan secara langsung.


Bagaimana jika gerakan matanya ke kiri dan ke kanan?
Jika orang menggerakkan mata ke kiri, itu artinya dia sedang berusaha mengingat sesuatu yang sudah lewat karena otak kiri itu identik dengan daya ingat. Sedangkan jika arah matanya ke kanan itu artinya ia sedang berimajinasi karena otak kanan identik dengan kreatifitas. Ini bukan diatur tetapi sudah otomatis diberikan oleh Allah SWT.


Yang menarik adalah jika seseorang ditanya tentang sesuatu yang sudah lewat tetapi gerakan matanya ke kanan, itu artinya ia sedang berbohong. Demikian juga ketika kita menanyakan cita-cita tetapi gerakan matanya ke kiri, itu artinya ia juga sedang berbohong.

Ketrampilan Mendengarkan

Tidak hanya kemampuan berbicara yang bagus yang harus dikuasai seorang pembicara yang handal tetapi juga listening skill yang bagus. Dalam bahasa Inggris ada istilah "to hear" yang artinya hanya sekedar mendengarkan dengan kuping. Ada juga " to listen" yang artinya mendengarkan dengan telinga, hati dan pikiran. Perhatikan lagi diri kita, Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga, itu artinya kualitas mendengar kita harus lebih baik daripada kualitas berbicara kita. Atau dengan bahasa lainnya adalah sedikit bicara banyak mendengar.


Listening skill dibagi menjadi 5 tingkatan. Kita lihat sampai di mana level kita.
1. Ignorance Listening.
Adalah orang mendengar tetapi tidak mau peduli dengan apa yang didengar. Sebenarnya dia tidak mendengarkan tetapi karena terpaksa dia harus hadir di suatu tempat dan harus mendengarkan apa yang dibicarakan tetapi dia tidak mau tahu dengan apa yang dibicarakan. Biasanya dilakukan oleh orang yang membenci seseorang atau situasi. Sebagus apapun yang dibicarakan tidak akan didengarkan.

2. Manipulation Listening.
Mendengarkan pembicaraan dan dia bersikap seolah-olah paham dengan apa yang dibicarakan. Bisa jadi dia benar-benar paham atau hanya sekedar mengangguk. Jika menemui orang seperti ini, konfirmasi ulang untuk memastikan bahwa orang tersebut paham dengan apa yang kita bicarakan. Orang seperti ini sebenarnya ingin tahu tapi tidak mengerti.

3. Selectif Listening.
Sama-sama hadir dalam suatu acara tetapi berbeda dalam sikap menanggapi apa yang dibicarakan. Kadang serius mendengarkan kadang main-main. Terlihat serius ketika dia membutuhkan apa yang dibicarakan. Sarannya adalah apapun yang dibicarakan, belajarlah menghargai pembicara.

4. Simpatic Listening.
Pada saat kita mendengarkan seseorang, kita tidak hanya menggunakan telinga saja tetapi hati dan pikiran kita hadir di sana. Sehingga ada ikatan emosional antara pembicara dan pendengar. I think what you think, i view what you view.

5. Empatic Listening.
Hampir sama dengan simpatic listening. Bedanya adalah tidak sekedar mendengarkan tetapi memberi solusi dari masalah yang dibicarakan. I think what you think, i view what you view and i give you a solution.


Sampai di mana kemampuan kita dalam mendengarkan? Cek ke dalam diri kita masing-masing dan terus tingkatkan kemampuan kita dalam mendengarkan orang lain. A good communicater is a good speaker and a good listener.

Ketrampilan berkomunikasi

The quality of human being depends on quality of communication yang artinya adalah bahwa kualitas atau mutu seorang manusia itu tergantung dari kualitas komunikasinya. Maksudnya adalah jika seseorang sudah mempunyai satu kemampuan komunikasi yang berkualitas maka itu akan menunjukkan seberapa berkualitasnya dirinya.

Ada 5 jenis ketrampilan yang harus dimiliki seseorang agar bisa dikatakan bahwa ia mempunyai gaya komunikasi yang bagus.

1. Speaking skill.
Adalah apa yang Anda katakan yang akan menggambarkan kepribadian Anda. Lambat atau cepatnya pengucapan suatu kata menentukan bagaimana kata itu dicerna dengan baik oleh pendengar. Bicara lambat itu perlu diterapkan ketika kita menginspirasi orang. Ketika menyampaikan inspirasi tidak bisa terlalu cepat karena nanti orang tidak bisa menangkap inti dari pembicaraan. Bicara cepat fungsinya adalah untuk memberikan spirit, motivasi, semangat dan impact serta vibrasi kepada orang yang mendengarkan. Tapi perlu diingat bahwa bicara terlalu lambat akan membuat orang jenuh, ngantuk dan tidak bersemangat atas apa yang kita sampaikan.

2. Peach atau penekanan kata.
Adalah kapan kita harus menggunakan penekanan kata dengan nada rendah atau tinggi. Rendah maksudnya adalah bass lebih besar daripada treble yaitu ketika Anda ingin mengesankan tentang wibawa atau kharisma Anda maka gunakan penekanan suara yang agak sedikit didorong ke dalam. Sedangkan peach tinggi adalah treble lebih tinggi daripada bass yaitu ketika kita memberi instruksi ke teamwork untuk menekankan bahwa yang di sampaikan adalah hal yang penting atau urgensitas.

3. Volume.
Adalah keras dan lemahnya suara. Volume keras biasanya digunakan pada saat kita ingin menunjukkan care-nya kita,  atensi kita terhadap seseorang. Bukannya kasar tapi keras ini dalam artian supaya apa yang kita ucapkan diperhatikan oleh lawan bicara. Walau pun yang kita bicarakan bagus tapi jika suaranya lemah tidak akan didengar orang dan tidak akan ada manfaatnya.
Suara lemah atau rendah digunakan ketika kita ingin menggambarkan tentang suatu cerita yang memberikan efek renungan kepada lawan bicara. Biasanya dengan berbisik karena ada privatisasi di 
sana.

4. Intonasi.
Penekanan pada sebuah kata. Banyak kata yang diucapkan ketika berkomunikasi tapi tidak semua kata tersebut mampu ditangkap dengan baik oleh lawan bicara. Maka ada baiknya dari seluruh kata yang Anda ucapkan ada satu atau dua kata yang Anda tekankan dengan intonasi khusus.

5. Sikap.
Perubahan itu tidak ditentukan oleh seberapa besar pengetahuan Anda, seberapa banyak pengalaman Anda. Tapi perubahan itu ditentukan oleh sikap Anda. Sikap yang baik akan memperbaik nasib Anda dan sebaliknya.


Jika kita mampu berkomunikasi dengan baik, niscaya pergaulan kita akan semakin luas, silaturahmi lebih baik maka dengan demikian semoga pintu rezeki dapat terbuka.
Perlu dicatat bahwa seorang pembicara yang baik tidak hanya seorang a good speaker tapi juga a good listener.

Wait a minute

Tunggulah sebentar. Sabar adalah kunci kesuksesan seseorang. Banyak sekali orang yang sebenarnya sudah dekat dengan kesuksesan tapi karena mereka tidak sabar dengan prosesnya dan akhirnya menyerah, mereka justru tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lelah.

Jangan mudah menyerah. Terus berjuang  dengan semangat penuh jika kamu ingin melihat keajaiban di depan sana. Wait a minute adalah kemampuan untuk bertahan sampai saat terakhir perjuangan kita. Ketahuilah bahwa yang namanya keajaiban itu Allah datangkan pada saat-saat terakhir. Karena di saat-saat terakhir itulah banyak orang sudah mulai kehilangan harapan sampai pada titik terendah.

Pada saat-saat terakhir itu juga dalam pikiran kita sepertinya semuanya sudah tidak mungkin. Di situlah kita diuji, kita masih yakin atau tidak kepada Allah SWT.  Ini ujian keimanan sebenarnya apa pun profesi yang Anda perjuangkan.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa tunggu sebentar ( wait a minute ) menjadi sikap mental yang sangat penting bagi kita yang ingin sukses sampai tingkat kebahagiaan. Di saat-saat terjepit itulah kita akan melihat bagaimana sebuah keajaiban bekerja.  So, jika Anda ingin menyerah, katakan pada diri Anda tunggulah sebentar lagi.

Cara memotivasi diri

Ada banyak hal untuk memotivasi diri sendiri. Termasuk mengikuti seminar atau menjauhi pergaulan yang negatif. Intinya mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu.
Yang harus kita lakukan adalah berubah. Misalkan kita sering pakai kaos ganti dengan kemeja termasuk juga rubah warnanya. Gaya rambut yang biasanya acak-acakan rubah dan atur serapi mungkin. Intinya diganti, keluar dari pakem "biasanya begini".
Hal lain yang bisa dicoba adalah dengan mempercepat langkah. Terutama bagi laki-laki langkahnya harus bergegas karena dapat memupuk spirit dan mood kita. Atau mengubah lagu yang biasa kita dengar. Studi membuktikan bahwa lagu-lagu cengeng mengurangi serotonin dalam otak sehingga kita mudag badmood. Kita jadi malas pengennya rebahan sepanjang hari. Rubah dengan lagu yang beat-nya cepat. Lebih bagus lagi yang liriknya positif. Ini akan menambah mood dan spirit motivasi kita. Itulah alasan kenapa di pusat-pusat perbelanjaan atau toko modern sering diputar lagu-lagu. Tujuannya adalah agar kita betah berlama-lama di sana dan membeli lebih banyak dari yang kita perlu.
Kurangi menonton tayangan kriminal karena dapat melemahkan motivasi kita. Sama dengan lagu, tayangan macam ini juga mengurangi serotonin dalam otak kita. Akibatnya, kita gampang murung, gampang curigaan, mengecilkan impian dan akhirnya pesimis. Pesimis itu adalah penyakitnya si miskin. Bukan hartanya yang miskin tapi mentalnya yang miskin. Jika kita menginginkah hasil berbeda, rubah polanya, rubah inputan yang masuk ke otak. Intinya, kita bisa memotivasi diri kita sendiri. Tidak perlu nunggu Ustadz, nunggu motivator, nunggu atasan kita.
Impian bukan sekedar impian. Tapi bagaimana kita menjiwai impian kita. Semua orang punya impian tapi kenapa banyak orang menjadi orang rata-rata?  Itu karena mereka tidak menjiwai impian mereka. Jika menjiwai impian itu, kita akan selalu bersemangat sebelum impian itu tercapai. Impian harus besar agar bisa menjadi motivasi bagi kita untuk mencapainya. Kenapa kita tidak bersemangat? Pertama karena kita tidak punya impian. Kedua karena kita tidak menjiwai impian itu.
Kejar impian dengan semangat tanpa batas. Fight!!!

Minggu, 24 Mei 2015

Konsep Kesederhanaan

Bagi saya hidup itu tidak boleh sederhana. Tapi hidup itu harus luar biasa, harus hebat, harus dahsyat. Sederhana itu dalam bersikap. Boleh jadi kita kaya luar biasa, harta banyak, pengaruh di mana-mana tapi sikap harus tetap sederhana.

Sejarah mencatat orang-orang hebat yang sikapnya begitu sederhana. Abdurrahman bin Auf misalnya, beliau adalah orang terkaya di zaman Nabi tapi sederhananya luar biasa. Penampilannya tidak beda dengan budaknya. Umar bin Khattab, beliau punya ladang sekitar 70.000 tapi hanya punya baju sekitar 3-5 pasang saja. Jadi, kaya tapi hidup sederhana. Yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa sederhana itu tidak harus miskin, sederhana bukan berarti miskin. Sederhana itu tidak harus hidup pas-pasan.

Nabi kita, Muhammad SAW adalah orang kaya sebenarnya tapi sikapnya luar biasa sederhana. Alas tidurnya saja hanya pelepah kurma, pakaiannya pun begitu adanya. Makanannya kadang juga tidak ada. Kenapa? Bukan karena Nabi tidak punya makanan, beliau punya makanan tapi disedekahkan ke orang lain sementara beliau puasa. Jadi sekali lagi, sederhana bukan berarti tidak punya apa-apa. Nabi Muhammad SAW, untanya adalah unta terbaik pada zamannya. Jika beliau perlu sesuatu meskipun mahal tetap beliau beli tapi jika tidak perlu meskipun murah beliau tidak beli. Begitu pun dengan baju perangnya yang terbaik juga.

Sederhana itu dalam sikap. Produksi sebanyak-banyaknya, konsumsi sekedarnya dan distribusi seluas-luasnya. Manusia itu harus produktif dan menghasilkan yang banyak. Konsumsi pribadi harus sedikit mungkin tapi sisanya kita distribusi seluas mungkin. Silahkan berprestasi di mana-mana, silahkan kuasai harta sebanyak-banyaknya namun harus tetap sederhana dalam bersikap.

Rabu, 20 Mei 2015

Jangan terima saya apa adanya

Orang bijak mengatakan pada saya bahwa jika kamu mencari pasangan hidup, jangan pernah memakai prinsip "terima saya apa adanya". Karena penjabaran dari itu semua adalah jika saya akhlaknya minus, terima saya yang memang berakhlak minus. Jika saya seneng berkata kotor, terima saya yang seneng berkata kotor. Jika saya malas, terima saya yang pemalas itu seumur hidupmu. Prinsip itu memang kedengarannya indah tapi sangat mematikan dalam sebuah hubungan apalagi pernikahan.

Ada sebuah nasehat, jika kamu mencari pasangan carilah orang yang mau tumbuh dan berubah. Kenapa? Karena pada dasarnya manusia memang harus terus tumbuh dan berubah ke arah yang lebih baik. Orang yang menggunakan prinsip "terima saya apa adanya" itu secara tidak langsung menolak untuk tumbuh dan berubah. Dan ini akan menyulitkan perjuangan Anda membangun rumah tangga yang bahagia nantinya.

Tidak percaya, lihat sekeliling Anda. Bukankah sudah banyak buktinya yang menjalin hubungan berdasarkan terima saya apa adanya itu tidak berlangsung harmonis. Kenapa? Karena ada unsur kekecewaan di sana. Kecewa karena oh ternyata kok seperti ini, seperti itu bla bla bla bla.
Perlu dicatat bahwa jangan pernah memulai memperbaiki diri ketika kita telah mengkhitbah atau meminang seseorang tapi hendaknya memperbaiki diri itu dilakukan ketika dalam masa ta'aruf atau jauh sebelum itu. Karena yang namanya jodoh itu adalah cerminan diri kita. Jika kita baik akan dapat yang baik dan sebaliknya.

Perlu dicatat juga ketika kita sudah siap menikah fokuslah pada pernikahannya bukan pada pestanya. Kenapa? Karena kebanyakan kita lebih fokus pada pesta pernikahan daripada pernikahan itu sendiri. Akibatnya banyak yang menunda pernikahan karena katanya biaya mahal, belum punya modal. Pertanyaannya, situ mau dagang apa mau nikah? Nikah itu tidak butuh modal yang butuh modal itu bisnis dan perdagangan. Kalau sudah siap nikah ya nikah saja. Ingat ya, fokus pada pernikahannya bukan pestanya.

Sabtu, 09 Mei 2015

Kita butuh bantuan orang lain.

Ada yang tahu kenapa pemain sepak bola sehebat Christiano Ronaldo atau Karim Benzema masih harus menjalani latihan sebelum pertandingan digelar?  Hampir semua klub sepakbola atau bahkan atlet cabang apapun pasti punya pelatih bukan? Bahkan petinju sekelas Muhammad Ali pun juga mempunyai pelatih. Padahal jika disuruh bertanding sudah jelas yang bakal menang adalah pemain atau atlet yang dilatih bukannya pelatihnya. Pertanyaannya adalah kenapa mereka semua butuh pelatih?

Yang kita harus pahami adalah mereka, para atlet itu butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat dan mungkin lebih bisa mengalahkan dirinya, namun karena para atlet ini sadar banget ada sesuatu dalam diri mereka yang tidak bisa dilihat oleh diri mereka sendiri. Itulah sebabnya mereka butuh yang namanya pelatih. Hal yang tidak dapat mereka lihat sendiri itulah yang disebut dengan " BLIND SPOT " atau " TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat titik buta ini dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita membutuhkan bantuan orang lain untk mengawal kehidupan kita sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser bahkan menyimpang. Kita butuh orang laian
- yang menasehati,
- yang mengingatkan,
-bahkan yang menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, yang mungkin tidak pernah kita sadari.

Jadi siapkan diri kita dengan segala kerendahan hati yang ada
- untuk menerima kritikan,
- untuk menerima nasehat,
- dan untuk menerima teguran yang akan menyelamatkan hidup kita.

Kita bukan manusia sempurna. Jadi biarkanlah orang lain menjadi mata kita untuk area yang memang tidak bisa kita lihat sendiri. Sehingga kita bisa melihat apa kelemahan dan kekurangan kita. Ketahuilah bahwa hati yang selamat itu adalah yang pemiliknya senantiasa rendah hati dan bersuka cita menerima nasehat. ALLAH SWT berfirman " Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan  nasehat menasehati agar mentaati kebenaran dan nasehat menasehati agar menetapi kesabaran". ( QS. Al Ashr 1-3 ).

Orang jawa mengatakan " menungso iku ora iso ngiloni githok e dewe". Itu sebabnya ketika ujian sekolah kenapa sebelahnya yang harus mengoreksi karena menilai kesalahan dan kekurangan orang lain itu amat gampang tapi tidak begitu jika melakukannya pada diri sendiri.
Umar bin Khattab berkata : "Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat".

Semoga kita bagian dari orang yang selalu rendah hati menerima dan mau meminta nasehat. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Pemikiran yang salah

Tidak sedikit orang yang mempunyai pemikiran primitif seperti ini " jika aku sukses nanti ( kaya dan lain-lain ), akan aku beli mulut-mulut mereka yang pernah menghinaku".

Tahukan Anda bahwa pemikiran di atas hanya membuang energi positif dengan percuma dan mendatangkan energi negatif. Jika diteruskan dalam waktu yang lama akan berubah menjadi dendam. Hidup Anda tidak akan pernah nyaman, damai apalagi bahagia karenanya.

Nah, ketimbang memikirkan hal negatif di atas, mending atur ulang mindset kita menjadi seperti ini " jika aku sukses nanti, akan aku bantu mereka yang pernah menghinaku" atau " jika aku sukses nanti, orang lain pasti tidak akan melakukan ini terhadapku". Dengan demikian energi positif akan mudah masuk ke dalam diri Anda, terus berdatangan dan pada akhirnya akan menjadi sebuah BOOM kekuatan yang akan menjadikan kita lebih hebat dari yang sekarang ( dalam hal apapun ).
Intinya jangan pernah menyimpan dendam dalam hati. Tapi jadikan setiap hinaan, celaan dan cemoohan mereka sebagai vitamin yang terus mendongkrak semangat kita untuk terus maju menggapai mimpi.
Perlu diingat bahwa ukuran kesuksesan seseorang tidak mutlak harus diujur dengan berapa banyaj harta yang dimiliki.    Being rich is not about how much you have, but it's abuot how much you give.
Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Selamat berkarya untuk masa depan.
Semangat!!!

Sabtu, 02 Mei 2015

Selektiflah memilih tontonan untuk anak

Masih ingat film kartun Tom n Jerry? Si kucing dan si tikus yang kita anggap menggelikan dan lucu itu? Atau Popeye si pelaut? Pinnokio si boneka kayu?

Pernah tidak memperhatikan dengan jeli semua adegan dalam film kartun itu mengajarkan kekerasan. Tom dan Jerry misalnya, kartun ini mengajarkan permusuhan yang tiada henti. Kejar-kejaran tiada yang tidak pernah selesai dan tak jarang mempertontonkan adegan kekerasan. Meski dalam beberapa episode mereka tampak akur, itu tidak berlangsung lama karena naluri dasar keduanya adalah tidak mungkin dapat hidup berdampingan. Bahkan di episode terakhirnya, karena depresi berat keduanya memutuskan untuk bunuh diri.

Atau kisah pinnokio yang legendaris itu. Bukankah kita semua tahu jika ia dikisahkan sebagai sebuah boneka yang nakal, suka bolos sekolah, pembohong dan juga pembunuh. Meski akhirnya ia menyadari kesalahanya dan menjadi anak manusia sungguhan.
Yang lebih ekstrim lagi adalah Popeye si pelaut. Di kartun ini pun adegan utamanya adalah persaingan popeye dan brutus yang memperebutkan olive oil dan selalu berakhir dengan perkelahian.
Atau kisah-kisah superhero yang ada di televisi-televisi, hampir semuanya mengajarkan yang namanya kekerasan. Bukannnya tidak mengajarkan kebaikan. Semua kartun itu mengajarkan kebaikan sebenarnya tapi salah dalam penyampaiannya saja barangkali. Popeye misalnya mengajarkan jika banyak makanan sayuran itu baik untuk kesehatan tubuh. Atau pinnokio yang mengajarkan bahwa menjadi anak nakal dan berbohong itu tidak baik karena akan membawa penyesalan di kemudian hari.
Yang saya tidak setuju adalah kenapa harus diselipi dengan adegan-adegan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak. Bukankah kita semua tahu jika anak-anak adalah peniru yang baik?
Untuk melakukan kebaikan tidak harus dengan berantem bukan?

Para orang tua, selektiflah dalam memilih tayangan untuk anak Anda. Pastikan ada unsur pendidikan dan nilai-nilai kehidupan di dalamnya. Sebisa mungkin dampingi anak Anda  dalam aktifitasnya agar jika ada yang tidak sesuai Anda bisa menjelaskannya dengan benar.