Minggu, 28 Februari 2016

Lalu filmnya habis

Elu gak boleh iri sama kehidupan seseorang, karna yang paling tahu tentang kehidupan seseorang, adalah orang itu sendiri.

Bener gak sih, nih pengamatan gue. Terlalu ingin tahu kehidupan seseorang membuat lupa bersyukur. Karna orang-orang didesign untuk pandai menyembunyikan aib. Sehingga yang kamu tahu adalah semua baiknya dia, padahal manusia selalu ada buruknya.
Tentu ada baik dan buruk. Jika kamu bisa menyikapinya dengan baik, akan jadi baik. Tapi jika kamu tidak menerima kelebihan dia, tidak kuat mendengar sanjungan yang ditujukan untuk orang lain dan bukannya buat kamu, itu hanya akan menumbuhkan rasa iri.

Percaya saja, semua orang punya rejeki dan masalahnya masing-masing. Syukuri saja rejekimu dan hadapi saja masalahmu, mungkin dengan begitu, secara perlahan, kamu akan bahagia. Karna jika kamu bahagia terlalu cepat, mungkin bisa saja kebahagiaan itu menghilang dengan cepat juga. Seperti sebuah film yang happy ending, kadang kamu bahagia, lalu kebahagiaanmu direnggut, namun dengan melewati babak itu, kamu akan mencapai kebahagiaan baru. Atau kamu bahagia, lalu filmnya habis.

Dari blog nya Fico lagi

Sabtu, 27 Februari 2016

Tentang Cinta ini


Aku ingin merengkuh kamu sayang, memeluk cinta hangatmu, mencium kasih putihmu, berikan aku semua itu.

Anggap aku egois, kalo dengan itu kau mengizinkanku untuk posesif. Matipun aku takkan mau melepasmu.

Aku sadar aku bukan yang paling ganteng, paling tajir, paling baik, paling perhatian, bahkan mungkin aku bukan yang paling sayang sama kamu, tapi aku berani jamin 1 hal. Aku yang paling menginginkanmu.

Aku ga punya banyak hal untuk berharap padamu, tapi aku punya nyali untuk jatuh cinta. Tangkaplah cinta ini, maka aku akan jadi yang paling berani.

Kamu, aku udah ga punya waktu untuk hanya berdiam melihat kamu sendiri dan hanya memandang dari sini. Akal sehat sudah tidak mampu membendung keberanian cinta ini, aku akan menghampiri dudukmu, menggenggam tanganmu, dan mengatakan aku cinta padamu.

Jika kau berkata ya, maka usai, apalagi berkata tidak, semua akan jadi lebih usai. Ini bukan perkara ya atau tidak. Perasaan tidak secetek itu.

Terima cinta ini lalu kau kubahagiakan. Bunuh cinta ini maka akan kutumbuhkan 1000 yang baru. Aku bukan pecundang sekarang, aku pejuang.

Kamu kali ini

Kadang kamu bisa tersisih, tergantikan oleh yang lain.
Tapi tenang, denganku, kamu tidak akan.

Kamu yang menyisihkanku, apakah aku marah? Tidak! Karna aku percaya dengan ungkapan, yang terbaik untuk yang terakhir. Sesederhana makan kulit ayam mekdi. Kita selalu menyantap itu terakhir bukan?

Aku tidak terburu-buru menyayangimu, dan tidak pula tergesa menunggu balasmu, karna seberapapun aku memaksa, aku takkan mampu mengubah garis takdir. Seberapapun aku menginginkanmu, jika kau bukan garisku, aku mau apa?

Kamu tau aku mau bawa ini kemana? Ngga cuma secetek, "jadi pacar aku ya?"
Aku akan keperaduanku, tempat ku mengadu segalaku, dan akan kulaporkan keseluruhan perasaanku, "ya Allah, jika ia jodohku, maka dekatkanlah, dan jika bukan, aku mohon jangan pisahkan kami, karna bahkan aku bersedia menempati posisi apapun dalam hatinya, meski bukan urutan pertama."

Akupun sempat berpikir, mungkin tulisan ini jangan dipost, karna ketulusanku mungkin terasa pamrih. Dan kemudian hati kecilku berbisik, "biarlah semua orang berkata kau pamrih. Agar hanya kau yang tahu betapa tulusnya semua ini."

dari blog nya Fico