Sabtu, 31 Oktober 2015

Baca sebentar saja

Kamu yang masih punya ibu dan suka bermalas-malasan membantunya bahkan pakaianmu saja masih dicucikan ibumu, BACA INI !!!!

Sang direktur dan tangan ibu yang berkerut

Seorang pria muda melamar posisi manajerial di perusahaan besar. Dia lulus wawancara pertama, dan sekarang akan bertemu dengan sang direktur perusahaan untuk wawancara akhir.
Direktur melihat CV prestasi akademik si pemuda yang hebat. Ia bertanya, “Apakah kau mendapatkan semua beasiswa di sekolah?”
“Tidak,” jawab si pemuda.
“Apakah ayahmu yang  membiayai sekolahmu?”
“Ayah saya meninggal ketika saya berusia satu tahun. Ibu saya yang membanting tulang mencari biaya untuk sekolah saya,” si pemuda menjawab.
“Apa pekerjaan ibumu?”
“Ibu saya bekerja sebagai pencuci pakaian.”
Sang direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya. Pemuda itu menunjukkan sepasang tangan yang halus dan lembut.
“Apa kau pernah membantu ibumu mencuci pakaian sebelumnya?”
“Tidak pernah. Ibu saya selalu ingin menyuruh saya belajar dan membaca. Selain itu, ibu saya dapat mencuci pakaian lebih cepat daripada saya.”
Direktur berkata, “Aku punya permintaan. Jika kaupulang ke rumah hari ini, bersihkan tangan ibumu, dan kemudian aku akan melihat tanganmu lagi…”
Si pemuda merasa kesempatannya untuk mendapatkan pekerjaan itu melambung tinggi. Ketika ia kembali ke rumah, ia meminta ibunya untuk mengizinkannya membersihkan tangan tua itu. Ibunya merasa aneh, ia bahagia, dan dengan perasaan campur aduk, ia mengizinkan anaknya melakukan permintaannya itu.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan-lahan. Tiba-tiba air matanya jatuh perlahan. Itu adalah pertama kalinya ia melihat tangan ibunya penuh dengan kerutan, dan ada begitu banyak memar. Beberapa memar yang tersentuh ketika dibersihkan membuat ibunya meringis.
Ini adalah pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa itu adalah sepasang tangan yang mencuci pakaian setiap hari sehingga biaya sekolahnya bisa terbayar. Memar di tangan ibunya adalah harga yang harus dibayar perempuan itu untuk pendidikan, kegiatan sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibu, si pemuda diam-diam membasuh semua pakaian sisa ibunya.
Malam itu, ibu dan anak berbicara lama.
Keesokan paginya, si pemuda pergi lagi menghadap direktur.
Direktur melihat air mata di mata si pemuda. Ia pun bertanya: “Bisa kauceritakan apa yang telah kaulakukan dan pelajari kemarin di rumahmu?”
Pemuda menjawab, “Saya membersihkan tangan ibu saya, dan juga membersihkan semua sisa pakaiannya.
“Saya baru sadar sekarang apa itu penghargaan. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi siapa saya hari ini. Dengan membantu ibu saya, sekarang saya menyadari betapa sulitnya mendapatkan sesuatu di dunia. Dan saya di sini untuk menghargai pentingnya dan nilai untuk membantu keluarga.”
Sang direktur berkata, “Ini adalah apa yang aku cari dari seorang manajer. Aku ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan lain, seseorang yang tahu penderitaan orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dan orang yang tidak akan menempatkan uang sebagai sekadar tujuan dalam hidup. Kau diterima bekerja di sini.”

Jumat, 30 Oktober 2015

Seperti Anak Panah

Jadilah seperti anak panah. Ketika kau ditarik mundur ke belakang, kau harus siap melesat ke depan lebih jauh.

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Kita seperti anak panah di tangan Allah..! Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan

Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang.. Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat

Jadi

Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah : Mungkin Allah tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam” atau.. “Jangan-jangan dia ada dosa..”

Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.

Kamu, aku, dia, mereka, kita… adalah anak-anak panah ditangan Allah..! Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan

Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, tetaplah tekun dalam kebenaran, dan senantiasa ISTIQOMAH dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah, niscaya Allah akan memberi lebih dari yg kita mohon . Aamiin


Rabu, 28 Oktober 2015

Nilai yang Berubah

: Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. 

Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. 

Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka katalah "Penghapus!" . 

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, 

"Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. 

Selang beberapa saat, permainan berhenti. . Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yg haq itu haq, yg bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. 

Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yg haq menjadi bathil, dan sebaliknya. 

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. 

Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika. . 

"Keluar berduaan, pacaran tidak lagi sesuatu yg aneh, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yg lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yg asyik dan panjang sehingga melupakan yg wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." 

"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham bu guru..."

 Semoga menjadi pelajaran.

Senin, 26 Oktober 2015

Waktu Hujan Turun

Orang banyak terkesima dengan teknologi pesawat water bombing yang sekarang 'diandalkan' untuk memadamkan ratusan titik api di Sumatera dan Kalimantan, kapasitas angkutnya mencapai 6000liter / 6Ton. Kok bisa ya? Hebat yah!! Kata2 itu yg sering keluar dari mulut kita,,

Tahukah anda berapa kapasitas angkut awan untuk menaikkan dan menurunkan hujan??

Jawabannya 16 Ton per detik!! Ya per detik sebanyak kurang lebih 16Ton air menguap dan turun sbg hujan dari dan ke bumi. Ini menunjukkan betapa teknologi kita sebetulnya tidak ada apa2nya... 

Siapa yang melakukan ini semua? Apakah hanya akan kita jawab dengan : "ini mah kejadian alam biasa..."
Balasannya: "GAK MUNGKIN peristiwa naik-turunnya air yang mengagumkan ini tanpa ada yang mengatur". Intinya peristiwa dahsyat ini harus ada 'yang mengatur', bahkan WAJIB ADA PENGATURNYA....

SIAPA???
Dialah Allah yg Maha Mengatur segala kejadian... coba simak deh kata2 di dalam Alqur'an sbb:

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut KADAR (ukuran) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)

Disitu terdapat kata KADAR atau artinya ukuran, itu menandakan bahwa peristiwa hujan itu sudah diukur/ditakar baik dari segi jumlah ataupun ukuran, dan terkonfirmasi dengan science di masa sekarang yg menyatakan bahwa jumlah air yg naik itu sama dengan jumlah air yang turun...

Ajiiib!

Kebayang kalo yang naik lebih banyak daripada yg turun, laut makin lama makin kering... atau sebaliknya, makin cepet deh Jakarta tenggelam :)

O iyah, kecepatan air hujan itu mencapai 558km/jam loh...Kebayang kalo ukuran ujan tidak dalam butiran kecil melainkan dalam bentuk galonan, bisa2 tiap hujan kita mesti ganti genteng hehe

Eh gimana sih terjadinya hujan?
Nih jawabannya simak baik2:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal. Lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (30):48)

Tahukah anda bahwa tahapan-tahapan terbentuknya hujan di ayat yg diwahyukan 14 abad yg lalu tsb SAMA PERSIS dengan pembuktian ilmiah masa kini tentang tahapan2 pembentukan hujan

Ajiiib! Maasyaa Allah...

Nah Pertanyaannya:
Seberapa sering kita memuji Sang Pengatur hujan ketika hujan itu turun?

Ataukah kita malah sering mengutuknya dengan kata2: "yaaah kok hujan sih..." atau "hadeuh baru aja nyuci mobil malah ujan" atau kalimat2 sejenis lainnya..

Itulah sebabnya ketika hujan tiba kita disarankan berdo'a :"Allahumma shoyyibannafi'aa"  Ya Allah berikan kami hujan yang bermanfa'at....

Terus kenapa yah kalo di kita sekarang pas Hujan kebanjiran, pas kemarau Kekeringan/Kebakaran?? 
Yaa itu mah tanya saja pada rumput yg bergoyang... (maksudnya gk usah nanya, mending instropeksi diri :'( )

Wallohua'lam

Ikhlas ala Cak Nun



INGAT : Tulisan ini khusus untuk para GENTHO (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui? - Gak tau siapa Itu ?). Monggo.

BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!
Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"

Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.

Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.

Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum'at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!

"Surga itu nggak penting..!" kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???

"Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta..." kata Cak Nun

Minggu, 25 Oktober 2015

Tentang Hidup, cinta dan ketidaksempurnaan

TENTANG HIDUP, CINTA DAN JUGA KETIDAKSEMPURNAAN 

Mungkin hampir semua kita pernah melihat kain perca atau benda yang terbuat dari itu. Mungkin juga berbagai benda lain yang dibuat dari benda-benda yang sebenarnya sudah remuk, koyak, pecah atau patah. Tak tahu dari sudut pandang yang lazim atau tidak, kita menangkap semangat yang berbeda dari benda-benda macam itu. Suatu rasa tak mau kalah. Semangat untuk tetap menjadi sesuatu. Semangat untuk tetap bahagia dan membahagiakan.
 
Pedih dan kesedihan tak ubahnya awan-awan dan hujan bagi kita. Dua hal tersebut, juga mungkin rekannya yang lain sering kali seperti susul menyusul merasuki hari dan hati kita. Dengan semua yang terjadi dan semua hal yang kita terima, kita akan sering kali merasa bahwa hanya kain-kain perca yang tersisa buat kita untuk merajut hidup. Hanya sesuatu yang koyak, sebuah ketidaksempurnaan.
 
Kita bisa menangis, jadi bintang kesepian, lalu menulis puisi sedih di bawah hujan yang syahdu. Menyalahkan nasib, mempertanyakan "Mengapa bunda melahirkan aku?" Namun rasanya hidup ini terlalu lama untuk dilalui dengan menangis atau berkelahi dan menyumpahi dengan takdir. Mengapa kita tidak memilih tersenyum, kemudian sambil bernyanyi lagu riang mengumpulkan perca-perca kepedihan, kegagalan, dan perca-perca lainnya. Bersiap-siap menyulamnya jadi sesuatu yang manis.
 
"Hidup adalah kumpulan dari ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan". 

Terkadang sesuatu harus terasa begitu pedih agar hal lain bisa begitu indah. Seberapa besar kita bisa meraih kebahagiaan dalam hidup sebanding dengan seberapa sering kita mengambil sikap yang tepat untuk mensyukuri semua yag terjadi dan menggambar keindahan yang lain dari remah-remah kepedihan.
 
Beberapa hal mungkin sudah terlanjur koyak, tak apa. Beberapa hal yang lain mungkin patah, ya sudahlah. Tersenyumlah tegar, lalu mulailah menyulam perca-perca kesedihan kita menjadi sesuatu yang lain. Mungkin saja taplak meja 'kearifan', sarung bantal 'kesabaran', sebuah kedewasaan, atau keikhlasan.
 
Terus kerjakan dan bertahanlah. Ketika kita berhasil dan semuanya selesai, orang lain bahkan diri kita sendiri akan tersenyum kagum, betapa kita sudah membuat perca-perca murung menjadi riang-riang kebahagiaan hanya dengan bermodalkan jarum syukur dan benang ketabahan.

#RZInspirasi

Kecoa

"Kecoa"

CEO Google memiliki kisah inspiratif tentang kecoa. 

Nama Sundar Pichai kini mulai banyak dikenal oran g ketika menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome, Chrome OS, dan Chromebook.

Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato yang indah oleh Sundar Pichai – seorang Alumni IIT-MIT dan mantan Global Head dari Google Chrome. Apa isi pidato tersebut?
kisah inspiratif
Sundar Pichai berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.

Teori kecoa untuk Pengembangan Pribadi

Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita.

Dia mulai berteriak ketakutan.

Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.

Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.

Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok.

Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.

Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.

Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan.

Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.

Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.

Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?

Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu?

Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.

So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya:

“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”

Ia melanjutkan pidatonya..

“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..

Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?

Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.

Kecoa memang menjijikkan.
Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.
Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.

Begitupun juga dengan masalah.

Atau macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb.

Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.

Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.”

Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.

Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu saya.

Bukanlah kemacetan lalu lintas di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetan yang mengganggu saya.

Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.
Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?

Kita mengerti, kita tidak harus bereaksi dalam hidup. Akan lebih baik kita harus selalu merespon.

Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.

Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik.

Sebuah cara yang indah untuk memahami ………… HIDUP.

Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..

Dia BAHAGIA karena Sikapnya dalam menanggapi Segala sesuatu di Kehidupannya Benar..!

Renungan Pagi ini

Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini.

Cobalah ambil sedikit waktu untuk mengerti maknanya.

1. Doa bukanlah "ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?
Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita.
Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku.
Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara.
Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya.
Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas. Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mengikat sebuah berlian menjadi cincin, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah belokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNYA; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada seorang bijak : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkahi mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.

Jika kamu menikmati & merasa sudah diberkahi, mohon mengirimkan juga ke orang lain. Karena siapa tahu akan mencerahkan hari seseorang.

Dan inipun akan berlalu

Ada renungan bagus, dibaca ya...semoga menjadi inspirasi buat kita semua,

Ada seorang raja yg terkenal dgn kebijaksanaannya. Dan pada suatu hari, sang raja meminta kpd tukang emasnya yg sudah tua renta utk menuliskan sesuatu di dlm cincinnya.
Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yg bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, spy itupun bisa menjadi pelajaran utk hidup saya".

Berbulan2 si tukang emas yg tua itu membuat cincinnya, lalu lebih sulitnya menuliskan apa yg penting di cincin emas yg kecil itu.

Akhirnya setelah berdoa & berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pd sang raja. Dan dgn tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya,
"THESE TOO, WILL PASS"
("DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU").
Awalnya sang raja tdk terlalu paham dgn apa yg tertulis di sana.

Tp, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yg pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu & ia pun menjadi lebih tenang,
“Dan inipun akan berlalu.”
Dan tatkala ia sedang ber-senang2,
ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia menjadi rendah hati kembali. 

Betul!
Ketika Anda lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu,
"Dan inipun akan berlalu."
Kalimat ini, kalau direnungkan dgn bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup.

Tdk ada satupun yg langgeng.
Jadi, ketika Anda punya masalah,
tdklah perlu terlalu bersedih.
Tp, tatkala Anda lagi senang, nikmatilah selagi anda bisa senang.

Ingatlah....
Apapun yg kau hadapi saat ini,
semuanya akan berlalu.

Jadilah orang yang:
• tetap SEJUK di tempat yg Panas...
• tetap MANIS di tempat yg begitu Pahit...
• tetap merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar... &
• tetap TENANG di tengah Badai yg paling Hebat..

Semoga Bermanfaat

Senin, 19 Oktober 2015

Sedekah Warung Ikhlas

Adalah dua sahabat yang melakukan hal sederhana tetapi bisa berjalan lama sejak tahun 2009 yaitu berbagi nasi bungkus. Berawal dari mimpi pada suatu malam, dibacakan Qs.Al Ma'un beribu-ribu kali,membuat Sonnie alias Agus Wicaksono menemukan kesadaran bahwa ternyata hidup ini harus bermanfaat bagi orang lain. Di dukung oleh sang istri, Agus Wicaksono mulai membagikan 60 bungkus nasi di sekitar tempat tinggaknya setiap hari.



Begitu juga dengan Habsari Budi Utami atau yang biasa disapa Ari melakukan hal yang sama membagikan 60 bungkus nasi setiap hari. Berawal ketika ia bertemu dengan Sonnie untuk mempelajari Al Qur'an, dari situ ia tergerak untuk memenuhi 60 bungkus seandainya memberi makan kepada orang miskin. Dan ini juga ia lakukan setiap hari.



Sebelum membagikan nasi bungkusnya, terlebih dulu mereka melakukan survey lokasi. Untuk menghindari orang yang sama setiap harinya dan tentu saja ada tidak warung di sekitar lokasi. Ini bertujuan agar tidak timbul kompetisi. Saling tolong-menolong dalam kehidupan, membantu mereka yang kurang mampu adalah hal baik dimata Tuhan termasuk memberi makan orang miskin terlebih jika didasari niat tulus dan hati yang ikhlas. Hal inilah yang diyakini oleh Mas Sonnie dan Mbak Ari yang setiap hari membagikan nasi bungkus di sekitar tempat tinggalnya.



Berawal dari kesamaan visi mereka untuk berbagi dan menjadikan hidup lebih bermanfaat, pada tahun 2012 terlahirlah ide untuk membuat "warung ikhlas" sebagai sarana untuk berbagi kebaikan untuk mereka yang membutuhkan. Awal tahun 2013, warung ikhlas resmi beroperasi di Kebayoran lama, Jakarta. Kegiatan warung sosial ini dikemas dengan sistem bisnis yang unik dan inspiratif. Mereka tidak menggratiskan nasi bungkusnya tetapi dengan membelinya dengan harga Rp.2000;00 per bungkusnya. Meski pun murah, makanan yang dibagikan dijamin berkualitas  dan sehat kepada pelanggannya.



Menurut keduanya, konsep bisnis ini bukan untuk mendapatkan keuntungan melainkan agar orang yang membeli nasi bungkus mereka juga bisa melakukan kebaikan. Karena hasil dari penjualan itu digunakan untuk biaya operasional dan menggaji karyawan mereka yang bekerja di warung ikhlas. Seiring perkembangannya, muncul warung ikhlas di lokasi lain seperti solo dan padang, sumatra barat. Ke depannya, harapan keduanya adalah makin banyak lagi orang yang mau berbagi dengan sesama dan konsisten menjalankannya.




Menurut Mas Sonnie, ketika kita berbuat baik, hati kita yang tadinya sempit akan terbuka. Ketika hati kita terbuka itulah, kasih sayang Tuhan masuk ke sana. Dan itu yang membuat perasaan kita menjadi bahagia, plong, lega bahkan kadang happy tanpa sebab. Dan itu juga yang membuatnya kecanduan dalam berbuat kebaikan. Sedangkan menutur Mbak Ari, motovasinya melakukan semua itu adalah karena kecintaan terhadap Indonesia. Dan dengan berbagi itulah ia merasa bisa menjadi warga negara yang baik dan lebih bermanfaat. Keduanya sepakat bahwa ketika terus melakukan kebaikan lewat berbagi nasi bungkus itu, apapun yang terjadi dalam kehidupan lebih membawa ke arah perasaan bahagia dalam keadaan apapun.



Berbuat baik juga harus profesional, tidak asal-asalan agar bisa mengajak orang lain untuk terlibat. Berbuat baiklah sesuai kesanggupan masing-masing karena pada dasarnya berbuat baik itu bukan menolong orang lain tapi menolong diri kita sendiri.

Kisah Laskar Sedekah

KLaskar sedekah adalah komunitas anak-anak muda yang mau berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Komunitas ini resmi terbentuk pada tanggal 30 Maret 2012. Adalah Ma'ruf Fahrudin sang penggagas komunitas yang tujuan awalnya ingin membantu tetangga yang sedang sakit.



Berawal dari membantu biaya pengobatan balita tetangga yang sakit itulah, Ma'ruf tergerak untuk berbagi dan membantu sesama. Pria kelahiran Sleman, Jogjakarta ini kemudian mengajak beberapa temannya untuk bergabung dan mendirikan sebuah komunitas sosial yang diberi nama "laskar sedekah". Kantor pertamanya akhirnya resmi berdiri pada 30 Maret 2012 tepat di depan rumahnya yang ia sewa dengan merogoh kocek sendiri. Sebagai pendiri, pria ini selalu berkomitmen untuk meluangkan waktu untuk mengurus komunitas diluar kesibukannya menjalani usaha penyewaan proyektor.



Di atas bangunan seluas 12x12m itulah, komunitas ini menjalankan aksi-aksi sedekah kepada mereka yang membutuhkan dengan slogan mereka " sedekah 100% tanpa dipotong operasional". Komunitas ini membantu warga masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti fakir miskin dan janda-janda terlantar. Bantuan pun langsung diantar ke lokasi oleh para pasukan laskar sedekah. Tak jarang komunitas ini juga menggelar santunan untuk para anak yatim yang dikumpulkan dari berbagai panti asuhan. Uniknya , komunitas ini juga mengaplikasikan sistem jemput sedekah yaitu sistem dimana para pasukan laskar sedekah menjemput langsung sedekah dari orang-orang yang ingin bersedekah. Komunitas ini pun selalu aktif juga dengan acara tebar nasi bungkus yang dilakukan di berbagai kota oleh anggotanya yang juga tersebar di berbagai pelosok.



Sampai kini, komunitas ini sudah mempunyai 5 unit ambulance yang dibeli dari hasil dana yang disumbangkan oleh para donatur. Ambulance ini difungsikan untuk mengantar para pasien yang butuh pertolongan berobat ke rumah sakit. Dan tentu saja bebas biaya alias gratis. Komunitas ini memanfaatkan media sosial sebagai media informasi bahwa ada yang membutuhkan bantuan. Bagi sang penggagas sedekah itu tidak harus menunggu kaya. Dalam kondisi apapun sedekah harus tetap jalan. 



Ada sebuah cerita yang membuat Mas Ma'ruf ini menangis di depan seorang ibu. Ibu ini mendapat info kalau ada ambulance laskar sedekah gratis. Dan setiap senin-kamis ia rutin antar-jemput Ibu Ngadiyem namanya untuk cuci darah. Sebelum akhir hayat beliau, beliau mengatakan seperti ini di depan alat-alat cuci darah itu. " Mas Ma'ruf, inilah ketergantungan saya kepada Allah. Dan yang pasti alat-alat inilah yang membantu  saya bertahan sampai hari ini". Dan setelah itu ketika mengantarnya pulang Ibu ini kembali mengatakan : " mas, besok kita ketemu di surganya Allah y". Disitulah pria ini menangis karena ternyata kesehatan itu berharga banget.



Sampai saat ini laskar sedekah sudah ada di sembilan kota. Bagi yang ingin bergabung tidak ada syarat khusus yang penting ikhlas dan mau berbagi pada sesama. Lebih jauh Mas Ma'ruf mengatakan bahwa kenikmatan dari sedekah adalah ketika kita mengeluarkan harta untuk membantu orang lain, harta yang kita keluarkan itu akan kembali lagi ke diri kita sendiri.


Satu pesan dari Pria kelahiran tahun 1988 itu bahwa kalau tidak mau kaya, ya jangan bersedekah. Karena dengan bersedekah kita akan kaya hati, kaya harta, kaya dunia dan akhirat.




Sabtu, 17 Oktober 2015

Kisah pendiri sedekah rombongan

Masih ingat dengan Putri Herlina? Gadis tak berlengan yang disunting pemuda tampan beberapa waktu lalu. Ya, jauh sebelum kisah itu muncul ke permukaan, ada Saptuari Sugiarto yang tak pernah menyangka bahwa tanpa sengaja aksi curhatnya di dunia maya mengggugah hati banyak pembaca hingga rela menyisihkan harta untuk disumbangkan ke panti asuhan tempat Putri Herlina mengabdikan diri. Hari demi hari, sedekah mengalir tak henti-henti. Sebuah amanah yang justru menginspirasi Saptuari untuk membuka kisah luar biasa para pejuang sedekah. "Sedekah Rombongan" bukan komunitas biasa, Orang-orang hebat berkumpul di dalamnya dari dokter hingga pengusaha tergabung di sana. Bahkan banyak juga yang merahasiakan identitas demi menjaga kemurnian niatnya. Berdasarkan   Spirit menyampaikan titipan langit tanpa rumit, sulit dan berbelit-belit, Saptuari dan rombongan terus bergerak, mencari dan membantu mereka yang membutuhkan.



Pria yang mengawali cerita ini dari blog mengatakan bahwa ketika ia menulis ia menangis dan orang yang membaca tulisannya pun ikut nangis. Jadi, pesan dan energinya sampai ke pembaca. Dan ketika ia tuliskan kata " yuk kita bantu" , tiba-tiba rekening yang sudah dia siapkan mulai terisi. Jadi memang kepercayaan orang menitipkan sebagian rezeki untuk sedekah ini bukan hanya faktor kebetulan saja tapi lebih ke proses yang berkesinambungan. Ia mengajak orang untuk terjun langsung yang ia buktiknlan dengan foto-foto dan aksi nyata. Hingga akhirnya banyak orang yang tergerak hatinya untuk ikut bersedekah. Semua berawal ketika beliau main ke sebuah panti asuhan anak korban aborsi gagal di kota Jogja. Bertemu dengan Putri Herlina dan ia tuliskan kisahnya di blog pribadi. Dan dari sanalah banyak orang yang tergerak untuk bergabung dalam sedekah rombongan.  



Relawan yang tergabung di sini tidak digaji karena memang melakukannya dengan hati. Beliau dulu membayangkan akan sulit mencari orang yang mau jadi relawan "kurir" tapi ternyata ketika dibuka lowongan, banyak orang berdatangan dengan sendirinya. Jadi memang benar, orang-orang yang punya ketertarikan yang sama pasti akan dipertemukan. Beliau mengatakan kepada para relawannya bahwa mereka sangat berharga di sedekah rombongan maka dari itu beliau tidak bisa menggaji mereka tapi biarlah Allah langsung yang membalasnya.




Sampai saat ini sedekah rombongan sudah ada di beberapa kota. Bahkan sampai ke Jayapura dengan 9 rumah singgah di pulau jawa dan 19 ambulance gratis yang paling jauh mengjangkau Makasar. Semua ambulance gratis bagi yang membutuhkan bahkan ketika ada yang meninggal dunia, mereka juga ikut memberi santunan. Luar biasa!! Beliau selalu mengatakan bahwa jika ingin hidup ini dimudahkan, yuk kita mudahkan hidup orang lain.

Banyak Beri Banyak Terima

Banyak orang melakukan sedekah mengharapkan itu akan menjadi tabungan amal di akhirat kelak. Sesungguhnya bersedekah itu tidak hanya untuk akhirat saja. Kalau kita banyak bersedekah, rezeki kita juga akan semakin berlimpah. Dan itu dijamin oleh Sang Maha Pemberi Rezeki, Allah Swt karena kita berbuat kebaikan. Dan tidak ada basalan kepada orang yang berbuat baik kecuali kebaikan pula.



Contoh paling ekstrim adalah orang paling kaya di dunia saat ini, Bill Gates. Dulu pernah turun peringkat di nomor 3 kemudian menjadi nomor 1 terkaya sampai saat ini. Begitu diwawancara oleh majalah forbes dia ditanya : " kenapa Anda bisa semakin kaya?" Dia menjawab : " saya juga bingung. Semakin banyak saya menyumbang,semakin bertambah kaya saya". Jadi jika mau kaya, kita justru harus banyak menyumbang bukan malah banyak menyimpan. Dan saya sangat yakin dengan itu, karena banyak sekali kejadian dalam hidup saya yang ketika saya semakin banyak menyumbang, harta justru semakin berkembang. Semakin pelit, justru akan semakin sempit.


Yang namaya sedekah itu tidak harus ikhlas. Karena ikhlas atau tidak ikhlas pasti dibalas oleh Allah swt. Lebih utama jika ikhlas karena balasannya pasti berlimpah. Bahkan orang atheis yang tidak percaya Tuhan sekalipun, jika ia menyumbang, bersedekah dan berbuat baik kepada sesamanya pasti dibalas meskipun ia belum tentu ikhlas. Apa yang memastikannya? Sebutir pasir ditulang belakang manusia yang merekam segala perilaku manusia. Jika kebaikan yang ia lakukan, ia akan dibalas kebaikan juga begitupun sebaliknya.



Bahkan ketika kita baru berniat saja pasti akan mendapat balasan. Yang lebih baik itu ketika semakin banyak orang yang mendapat manfaat dari keberadaan kita. Sebenarnya kalau kita jeli, alam sudah banyak memberi gambaran pada kita. Sebagi contoh, di timur tengah ada dua tempat yaitu laut mati dan danau galilea. Sama-sama mendapat aliran air dari sungai yordan tapi di laut mati tidak ada tanaman hidup dan ikan. Semantara di danau galilea banyak ditemukan ikan disana dan tumbuhan tumbuh disitu padahal mendapat aliran air dari sumber yang sama, kenapa? Karena laut mati tidak mengalirkan air yang ia dapat ke tempat lain, ia menampungnya sendirian. Sementara danau galilea, begitu ia terima air ia alirkan lagi ke daerah di sekitarnya. Artinya apa? Kalau kita terima harta dan hanya kita simpan untuk diri sendiri, kita akan dijauhi oleh makhluk hidup. Seharusnya begitu terima harta, sebagian kita kasihkan ke orang lain yang membutuhkan. Terima, kasih. Terima, kasih.

Pejuang sedekah

Cerita tentang seorang kakek di kota Semarang. Kakek Asrori namanya tang dengan segala keterbatasannya tak pernah menyerah untuk bisa berbagi kepada sesama. Semua berawal ketika sang kakek melihat kegigihan seorang janda penjual nasi bungkus yang berjuang menghidupi anak-anaknya.



 Begini cara beliau ini bersedekah di sekitar kampung halamannya. Setiap jumat, sisa-sisa tenaga tuanya bersama sepeda yang juga sama tuanya ia gunakan berkeliling kampungnya itu berbagi rezeki. 150 bungkus nasi lengkap dengan lauknya ia bagikan kepada siapa saja yang membutuhkannya. Beliau menuturkan, " senajan ora duwe duit tapi iso sodaqoh 800 ewu tiap wulan. Bayangno duite seko endi? Gusti Allah iku sugih." " Kerjoku mulang ngaji tok. Diwenehi duit tampani, ora diwenehi yo gapopo."


Motivasi beliau menjalankan sedekah yang konsisten itu ternyata sangatlah sederhana. Yaitu keyakinan beliau bahwa siapa yang menanam pasti akan menuai. Ini ia jadikan motivasi bersedekah sebagai tabungan amal di akhirat kelak. Selama dua puluh tujuh tahun bersedekah ternyata banyak juga keajaiban yang dialami kakek Asrori ini. Dengan penghasilan yang pas-pasan itu, dikurangi bersedekah 4xsebulan beliau tetap bisa menabung untuk berangkat ke tanah suci mekah. Masyaallah.



Melalui sedekah, Ahmad Asrori mewakafkan jiwa sebagai bekal amalan dipenghujung usia. Beliau yakin setiap hela napas, ayunan langkah dan uluran tangan rentanya kelak akan bersaksi untuknya di hadapan Sang Pencipta. Sungguh terharu saya membaca kisahnya. Di usianya yg sudah 92 tahun, beliau masih terlihat segar. Ketika ditanya rahasianya apa? Begini jawaban beliau. 

 Pertama , baca Al Qur'an. Sesuai dengan firman Allah Swt : 
" Dan apabila dibacakan Al Qur'an, diam dan dengarkanlah baik- baik supaya kamu mendapat rahmat." 
Kakek ini telah membuktikannya. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Kedua, bersedekah. 
Menurut penelitian orang yang gemar memberi hidupnya akan lebih bahagia dan ini berpengaruh terhadap harapan hidup lebih panjang seseorang. Nabi Muhammad Saw bersabda : "Obatilah yang sakit dengan sedekah". Dan sekali lagi kakek ini menjadi bukti bahwa Rosul iu benar. Ya, sedekah memang menyehatkan.

Ketiga, silaturahmi.
Silaturahmi tidak saja memanjangkan umur tapi juga melapangkan rezeki. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw: " barangsiapa ingin dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahmi".


Dalam ilmu biologi disebutkan bahwa ditulang belakang manusia itu ada butiran sebesar pasir yang dalam agama Islam disebut abu zanab atau tulang katak. Nah ternyata butiran sebesar pasir ini blackbox hitungan penyaluran energi pada tubuh manusia yang menjamin kalau dia banyak berbuat baik akan dapat kebaikan, kalau dia berbuat buruk ia akan dapat keburukan. Intinya semua yang kita lakukan akan kembali lagi ke diri kita.
Jadi, mari terus lakukan kebaikan. Mari bergerak, mari berbagi.