Sabtu, 09 Mei 2015

Kita butuh bantuan orang lain.

Ada yang tahu kenapa pemain sepak bola sehebat Christiano Ronaldo atau Karim Benzema masih harus menjalani latihan sebelum pertandingan digelar?  Hampir semua klub sepakbola atau bahkan atlet cabang apapun pasti punya pelatih bukan? Bahkan petinju sekelas Muhammad Ali pun juga mempunyai pelatih. Padahal jika disuruh bertanding sudah jelas yang bakal menang adalah pemain atau atlet yang dilatih bukannya pelatihnya. Pertanyaannya adalah kenapa mereka semua butuh pelatih?

Yang kita harus pahami adalah mereka, para atlet itu butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat dan mungkin lebih bisa mengalahkan dirinya, namun karena para atlet ini sadar banget ada sesuatu dalam diri mereka yang tidak bisa dilihat oleh diri mereka sendiri. Itulah sebabnya mereka butuh yang namanya pelatih. Hal yang tidak dapat mereka lihat sendiri itulah yang disebut dengan " BLIND SPOT " atau " TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat titik buta ini dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita membutuhkan bantuan orang lain untk mengawal kehidupan kita sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser bahkan menyimpang. Kita butuh orang laian
- yang menasehati,
- yang mengingatkan,
-bahkan yang menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, yang mungkin tidak pernah kita sadari.

Jadi siapkan diri kita dengan segala kerendahan hati yang ada
- untuk menerima kritikan,
- untuk menerima nasehat,
- dan untuk menerima teguran yang akan menyelamatkan hidup kita.

Kita bukan manusia sempurna. Jadi biarkanlah orang lain menjadi mata kita untuk area yang memang tidak bisa kita lihat sendiri. Sehingga kita bisa melihat apa kelemahan dan kekurangan kita. Ketahuilah bahwa hati yang selamat itu adalah yang pemiliknya senantiasa rendah hati dan bersuka cita menerima nasehat. ALLAH SWT berfirman " Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan  nasehat menasehati agar mentaati kebenaran dan nasehat menasehati agar menetapi kesabaran". ( QS. Al Ashr 1-3 ).

Orang jawa mengatakan " menungso iku ora iso ngiloni githok e dewe". Itu sebabnya ketika ujian sekolah kenapa sebelahnya yang harus mengoreksi karena menilai kesalahan dan kekurangan orang lain itu amat gampang tapi tidak begitu jika melakukannya pada diri sendiri.
Umar bin Khattab berkata : "Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasehat".

Semoga kita bagian dari orang yang selalu rendah hati menerima dan mau meminta nasehat. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar