Rabu, 20 Mei 2015

Jangan terima saya apa adanya

Orang bijak mengatakan pada saya bahwa jika kamu mencari pasangan hidup, jangan pernah memakai prinsip "terima saya apa adanya". Karena penjabaran dari itu semua adalah jika saya akhlaknya minus, terima saya yang memang berakhlak minus. Jika saya seneng berkata kotor, terima saya yang seneng berkata kotor. Jika saya malas, terima saya yang pemalas itu seumur hidupmu. Prinsip itu memang kedengarannya indah tapi sangat mematikan dalam sebuah hubungan apalagi pernikahan.

Ada sebuah nasehat, jika kamu mencari pasangan carilah orang yang mau tumbuh dan berubah. Kenapa? Karena pada dasarnya manusia memang harus terus tumbuh dan berubah ke arah yang lebih baik. Orang yang menggunakan prinsip "terima saya apa adanya" itu secara tidak langsung menolak untuk tumbuh dan berubah. Dan ini akan menyulitkan perjuangan Anda membangun rumah tangga yang bahagia nantinya.

Tidak percaya, lihat sekeliling Anda. Bukankah sudah banyak buktinya yang menjalin hubungan berdasarkan terima saya apa adanya itu tidak berlangsung harmonis. Kenapa? Karena ada unsur kekecewaan di sana. Kecewa karena oh ternyata kok seperti ini, seperti itu bla bla bla bla.
Perlu dicatat bahwa jangan pernah memulai memperbaiki diri ketika kita telah mengkhitbah atau meminang seseorang tapi hendaknya memperbaiki diri itu dilakukan ketika dalam masa ta'aruf atau jauh sebelum itu. Karena yang namanya jodoh itu adalah cerminan diri kita. Jika kita baik akan dapat yang baik dan sebaliknya.

Perlu dicatat juga ketika kita sudah siap menikah fokuslah pada pernikahannya bukan pada pestanya. Kenapa? Karena kebanyakan kita lebih fokus pada pesta pernikahan daripada pernikahan itu sendiri. Akibatnya banyak yang menunda pernikahan karena katanya biaya mahal, belum punya modal. Pertanyaannya, situ mau dagang apa mau nikah? Nikah itu tidak butuh modal yang butuh modal itu bisnis dan perdagangan. Kalau sudah siap nikah ya nikah saja. Ingat ya, fokus pada pernikahannya bukan pestanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar