Selasa, 17 Februari 2015

Hujan

Rintik hujan di atap mengundangku menepi ke samping jendela
Hujan yang akhirnya melabuhkan pikiranku akan kenangan manis bersamamu
Ya, hujan
Selalu mengingatkanku akan hadirmu.
Namun saat ku genggam butir air hujan di tanganku,
aku sadar kita sedang terpisah jauh.
Namun goresan pena hati tak henti berbicara tentangmu.
Mengapa begitu besar kurasa cinta ini untukmu?
Jika masih lekat tergores cinta itu,
Tunggu aku.

Salah seorang teman pernah bercerita kepadaku bahwa salah satu cara menikmati hujan adalah dengan menuliskannya. Alasannya sederhana, tidak akan pernah ada hujan yang sama meski itu dialami oleh 2 orang dalam waktu yang sama. Katanya lagi , akan selalu ada doa yang mengembun bersama selesainya hujan.

Yap, hujan memang selalu memberi kehangatan dan cerita tersendiri bagi masing-masing orang. Aku pun begitu. Mungkin lebih dari itu, nyatanya pelangi takkan pernah ada tanpa pendahuluan hujan. Dan mungkin juga, hujan juga telah menahan banyak orang untuk bersama lebih lama.
So, nikmati momen-momen tak terlupakan saat hujan turun. Karena akan selalu ada cerita di balik hujan.


Tapi anehnya justru semakin banyak saja orang yg berkesah dan bersumpah serapah saat hujan itu turun. Mungkin mereka lupa bahwa salah satu waktu mustajab dikabulkannya sebuah dia y ketika hujan turun itu. Mungkin kita tak bisa kemana-mana saat hujan tapi satu yang pasti, perbanyaklah doa ketika itu karena Tuhan ingin bermesraan lebih lama denganmu  lewat doa yang terus kau panjatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar