Pria yang mengawali cerita ini dari blog mengatakan bahwa ketika ia menulis ia menangis dan orang yang membaca tulisannya pun ikut nangis. Jadi, pesan dan energinya sampai ke pembaca. Dan ketika ia tuliskan kata " yuk kita bantu" , tiba-tiba rekening yang sudah dia siapkan mulai terisi. Jadi memang kepercayaan orang menitipkan sebagian rezeki untuk sedekah ini bukan hanya faktor kebetulan saja tapi lebih ke proses yang berkesinambungan. Ia mengajak orang untuk terjun langsung yang ia buktiknlan dengan foto-foto dan aksi nyata. Hingga akhirnya banyak orang yang tergerak hatinya untuk ikut bersedekah. Semua berawal ketika beliau main ke sebuah panti asuhan anak korban aborsi gagal di kota Jogja. Bertemu dengan Putri Herlina dan ia tuliskan kisahnya di blog pribadi. Dan dari sanalah banyak orang yang tergerak untuk bergabung dalam sedekah rombongan.
Relawan yang tergabung di sini tidak digaji karena memang melakukannya dengan hati. Beliau dulu membayangkan akan sulit mencari orang yang mau jadi relawan "kurir" tapi ternyata ketika dibuka lowongan, banyak orang berdatangan dengan sendirinya. Jadi memang benar, orang-orang yang punya ketertarikan yang sama pasti akan dipertemukan. Beliau mengatakan kepada para relawannya bahwa mereka sangat berharga di sedekah rombongan maka dari itu beliau tidak bisa menggaji mereka tapi biarlah Allah langsung yang membalasnya.
Sampai saat ini sedekah rombongan sudah ada di beberapa kota. Bahkan sampai ke Jayapura dengan 9 rumah singgah di pulau jawa dan 19 ambulance gratis yang paling jauh mengjangkau Makasar. Semua ambulance gratis bagi yang membutuhkan bahkan ketika ada yang meninggal dunia, mereka juga ikut memberi santunan. Luar biasa!! Beliau selalu mengatakan bahwa jika ingin hidup ini dimudahkan, yuk kita mudahkan hidup orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar