Sabtu, 17 Oktober 2015

Kisah pendiri sedekah rombongan

Masih ingat dengan Putri Herlina? Gadis tak berlengan yang disunting pemuda tampan beberapa waktu lalu. Ya, jauh sebelum kisah itu muncul ke permukaan, ada Saptuari Sugiarto yang tak pernah menyangka bahwa tanpa sengaja aksi curhatnya di dunia maya mengggugah hati banyak pembaca hingga rela menyisihkan harta untuk disumbangkan ke panti asuhan tempat Putri Herlina mengabdikan diri. Hari demi hari, sedekah mengalir tak henti-henti. Sebuah amanah yang justru menginspirasi Saptuari untuk membuka kisah luar biasa para pejuang sedekah. "Sedekah Rombongan" bukan komunitas biasa, Orang-orang hebat berkumpul di dalamnya dari dokter hingga pengusaha tergabung di sana. Bahkan banyak juga yang merahasiakan identitas demi menjaga kemurnian niatnya. Berdasarkan   Spirit menyampaikan titipan langit tanpa rumit, sulit dan berbelit-belit, Saptuari dan rombongan terus bergerak, mencari dan membantu mereka yang membutuhkan.



Pria yang mengawali cerita ini dari blog mengatakan bahwa ketika ia menulis ia menangis dan orang yang membaca tulisannya pun ikut nangis. Jadi, pesan dan energinya sampai ke pembaca. Dan ketika ia tuliskan kata " yuk kita bantu" , tiba-tiba rekening yang sudah dia siapkan mulai terisi. Jadi memang kepercayaan orang menitipkan sebagian rezeki untuk sedekah ini bukan hanya faktor kebetulan saja tapi lebih ke proses yang berkesinambungan. Ia mengajak orang untuk terjun langsung yang ia buktiknlan dengan foto-foto dan aksi nyata. Hingga akhirnya banyak orang yang tergerak hatinya untuk ikut bersedekah. Semua berawal ketika beliau main ke sebuah panti asuhan anak korban aborsi gagal di kota Jogja. Bertemu dengan Putri Herlina dan ia tuliskan kisahnya di blog pribadi. Dan dari sanalah banyak orang yang tergerak untuk bergabung dalam sedekah rombongan.  



Relawan yang tergabung di sini tidak digaji karena memang melakukannya dengan hati. Beliau dulu membayangkan akan sulit mencari orang yang mau jadi relawan "kurir" tapi ternyata ketika dibuka lowongan, banyak orang berdatangan dengan sendirinya. Jadi memang benar, orang-orang yang punya ketertarikan yang sama pasti akan dipertemukan. Beliau mengatakan kepada para relawannya bahwa mereka sangat berharga di sedekah rombongan maka dari itu beliau tidak bisa menggaji mereka tapi biarlah Allah langsung yang membalasnya.




Sampai saat ini sedekah rombongan sudah ada di beberapa kota. Bahkan sampai ke Jayapura dengan 9 rumah singgah di pulau jawa dan 19 ambulance gratis yang paling jauh mengjangkau Makasar. Semua ambulance gratis bagi yang membutuhkan bahkan ketika ada yang meninggal dunia, mereka juga ikut memberi santunan. Luar biasa!! Beliau selalu mengatakan bahwa jika ingin hidup ini dimudahkan, yuk kita mudahkan hidup orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar