Senin, 19 Oktober 2015

Kisah Laskar Sedekah

KLaskar sedekah adalah komunitas anak-anak muda yang mau berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Komunitas ini resmi terbentuk pada tanggal 30 Maret 2012. Adalah Ma'ruf Fahrudin sang penggagas komunitas yang tujuan awalnya ingin membantu tetangga yang sedang sakit.



Berawal dari membantu biaya pengobatan balita tetangga yang sakit itulah, Ma'ruf tergerak untuk berbagi dan membantu sesama. Pria kelahiran Sleman, Jogjakarta ini kemudian mengajak beberapa temannya untuk bergabung dan mendirikan sebuah komunitas sosial yang diberi nama "laskar sedekah". Kantor pertamanya akhirnya resmi berdiri pada 30 Maret 2012 tepat di depan rumahnya yang ia sewa dengan merogoh kocek sendiri. Sebagai pendiri, pria ini selalu berkomitmen untuk meluangkan waktu untuk mengurus komunitas diluar kesibukannya menjalani usaha penyewaan proyektor.



Di atas bangunan seluas 12x12m itulah, komunitas ini menjalankan aksi-aksi sedekah kepada mereka yang membutuhkan dengan slogan mereka " sedekah 100% tanpa dipotong operasional". Komunitas ini membantu warga masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti fakir miskin dan janda-janda terlantar. Bantuan pun langsung diantar ke lokasi oleh para pasukan laskar sedekah. Tak jarang komunitas ini juga menggelar santunan untuk para anak yatim yang dikumpulkan dari berbagai panti asuhan. Uniknya , komunitas ini juga mengaplikasikan sistem jemput sedekah yaitu sistem dimana para pasukan laskar sedekah menjemput langsung sedekah dari orang-orang yang ingin bersedekah. Komunitas ini pun selalu aktif juga dengan acara tebar nasi bungkus yang dilakukan di berbagai kota oleh anggotanya yang juga tersebar di berbagai pelosok.



Sampai kini, komunitas ini sudah mempunyai 5 unit ambulance yang dibeli dari hasil dana yang disumbangkan oleh para donatur. Ambulance ini difungsikan untuk mengantar para pasien yang butuh pertolongan berobat ke rumah sakit. Dan tentu saja bebas biaya alias gratis. Komunitas ini memanfaatkan media sosial sebagai media informasi bahwa ada yang membutuhkan bantuan. Bagi sang penggagas sedekah itu tidak harus menunggu kaya. Dalam kondisi apapun sedekah harus tetap jalan. 



Ada sebuah cerita yang membuat Mas Ma'ruf ini menangis di depan seorang ibu. Ibu ini mendapat info kalau ada ambulance laskar sedekah gratis. Dan setiap senin-kamis ia rutin antar-jemput Ibu Ngadiyem namanya untuk cuci darah. Sebelum akhir hayat beliau, beliau mengatakan seperti ini di depan alat-alat cuci darah itu. " Mas Ma'ruf, inilah ketergantungan saya kepada Allah. Dan yang pasti alat-alat inilah yang membantu  saya bertahan sampai hari ini". Dan setelah itu ketika mengantarnya pulang Ibu ini kembali mengatakan : " mas, besok kita ketemu di surganya Allah y". Disitulah pria ini menangis karena ternyata kesehatan itu berharga banget.



Sampai saat ini laskar sedekah sudah ada di sembilan kota. Bagi yang ingin bergabung tidak ada syarat khusus yang penting ikhlas dan mau berbagi pada sesama. Lebih jauh Mas Ma'ruf mengatakan bahwa kenikmatan dari sedekah adalah ketika kita mengeluarkan harta untuk membantu orang lain, harta yang kita keluarkan itu akan kembali lagi ke diri kita sendiri.


Satu pesan dari Pria kelahiran tahun 1988 itu bahwa kalau tidak mau kaya, ya jangan bersedekah. Karena dengan bersedekah kita akan kaya hati, kaya harta, kaya dunia dan akhirat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar