Jumat, 05 Juni 2015

Cermin

Jangan terlalu suci menanggapi hidup, yang kau butuh hanyalah pahami. Keburukanmu, cermin kebaikan bagi semua.


Ada sebuah cerita menarik tentang sebuah cermin. Di suatu sore yang nampak seorang kakek sedang berbincang-bincang dengan cucu kesayangannya yang tepat berada di depan cermin.
Sang kakek bertanya : " Cucuku yang cantik, jika kamu bercermin di depan cermin yang jernih dan besar, kemudian melihat tepat di wajahmu yang cantik itu ada noda hitamnya, mana yang akan kamu bersihkan? Kacanya atau wajahmu?
Sang cucu menjawab pelan : " Jelas wajahku dulu yang akan aku bersihkan, Kek.
Sang kakek menimpali : " pinter cucuku."


Sang kakek terus memperhatikan gaya genit sang cucunya yang sedang beranjak dewasa itu. Sesaat kemudian, sambil tersenyum Sang kakek bertanya kembali : " Cucuku yang cantik, Kakek punya satu pertanyaan lagi. Si cucu bertanya balik dengan rasa penasaran : " apa itu Kek?"
Jika kamu punya temen yang tidak bagus perilakunya, apa yang akan kamu perbuat?".  "Akan aku nasehati Kek jika perilakunya itu tidak baik buat diri dan lingkungannya". Jawab sang cucu.


Sang kakek terdiam, lalu dengan bijak berkata : " cucuku yang cantik, jadikan orang lain cerminan buat diri kita. Benahilah temenmu yang perilakunya kurang baik dengan cara membenahi dirimu sendiri menjadi lebih baik. Seperti halnya kamu bercermin tadi, bukan cerminnya yang kamu bersihkan tapi wajahmu."


Ya,orang lain adalah cerminan buat kita. Jika kita ingin mendapat sahabat yang baik maka kita dululah yang harus menjadi baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar