Sabtu, 27 Februari 2016

Kamu kali ini

Kadang kamu bisa tersisih, tergantikan oleh yang lain.
Tapi tenang, denganku, kamu tidak akan.

Kamu yang menyisihkanku, apakah aku marah? Tidak! Karna aku percaya dengan ungkapan, yang terbaik untuk yang terakhir. Sesederhana makan kulit ayam mekdi. Kita selalu menyantap itu terakhir bukan?

Aku tidak terburu-buru menyayangimu, dan tidak pula tergesa menunggu balasmu, karna seberapapun aku memaksa, aku takkan mampu mengubah garis takdir. Seberapapun aku menginginkanmu, jika kau bukan garisku, aku mau apa?

Kamu tau aku mau bawa ini kemana? Ngga cuma secetek, "jadi pacar aku ya?"
Aku akan keperaduanku, tempat ku mengadu segalaku, dan akan kulaporkan keseluruhan perasaanku, "ya Allah, jika ia jodohku, maka dekatkanlah, dan jika bukan, aku mohon jangan pisahkan kami, karna bahkan aku bersedia menempati posisi apapun dalam hatinya, meski bukan urutan pertama."

Akupun sempat berpikir, mungkin tulisan ini jangan dipost, karna ketulusanku mungkin terasa pamrih. Dan kemudian hati kecilku berbisik, "biarlah semua orang berkata kau pamrih. Agar hanya kau yang tahu betapa tulusnya semua ini."

dari blog nya Fico

Tidak ada komentar:

Posting Komentar